Kamis, 18 April 2013

DIMATA NAJWA " MAYOR INF AGUS HARIMURTI YUDHOYONO, M.Sc, MPA "



 Pa SBY dan Mas Agus Foto : Tribun News 
Ditulis oleh Muhammad Nur OKT 

Tadi malam Rabu tanggal 17 April 2013 sekitar jam 21.00 Wita Mayor Inf. Agus Harimurti Yudhoyono, M.Sc,MPA,  hadir di acara Metro TV MATA NAJWA bersama Wakil Menteri Hukum dan Ham Danny Indrayana dan Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, ketiganya adalah Tokoh muda yang punya potensi untuk menjadi Pemimpin masa depan.

Sekedar tambahan bahwa ketiga tokoh muda yang saat ini tengah merintis karier dibidangnya memang sangat muda bila dibandingkan tokoh lainnya yang juga sedang bersinar saat ini, Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, Ph.D, Diangkat sebagai rektor Paramadina ketika masih berusia 38 Tahun peraih penghargaan Tokoh Intelektual muda Dunia tahun 2008 Foreign Policy AS, lahir di Kuningan Jawa Barat 1969, Denny Indrayana saat ini menjabat Wakil Menteri Hukum dan HAM sejak september 2008 lahir di Kotabaru Kalimanan Selatan 11 Desember 1972, sebelum diangkat jadi wakil Menteri Denny Indrayana adalah Staf Khusus Presiden SBY dalam bidang Hukum dan HAM, Denny adalah Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Gajahmada.

Mayor Inf. Agus Harimurti Yudhoyono, M.Sc, MPA lahir di Bandung pada tanggal 10 Agustus 1978 putra pertama pasangan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yidhoyono, dikaruniai seorang anak cucu pertama Pa SBY bernama Almira Tunggadewi Yudhoyono dari isterinya Anissa Larasati Pohan yang dinikahi pada bulan Juli tahun 2005, saat ini Mayor Inf. Agus Harimurti Yudhoyono bertugas sebagai Wadan Yonif Mekanis 201/Jaya Yudha di Jakarta. Agus ikut serta dalam Pasukan Garuda XXIII/C yang telah diberangkatkan sebagai bagian dari Pasukan Perdamaian PBB di Libanon (UNIFIL). Ia tergabung dalam Batalyon Infanteri (Yonif) Mekanis, sebelumnya adalah Kepala Seksi / 2 Operasi di Lingkungan satuan elit Kostrad, Brigade Infantri Lintas Udara 17 Jakarta.

Dari kesatuan elite ini lahir Jenderal berprestasi antara lain enderal TNI Susilo Bambang Yudhoyono, Jenderal TNI Endiartono Sutanto, Jenderal TNI Faizal Tanjung Jenderal TNI Agustadi Sasongko, Jenderal TNI Djoko Santoso dan banyak lagi yang lain.

Riwayat  Pendidikan Mayor Inf. Agus Harimurti Yudhoyono alumni SMA Taruna Nusantara 1997, Akademi Militer Tahun 2000, Pasca Sarjana Bidang Strategig Studys di Institute of Defence and Strategic Studies, Nanyang Technological University (NTU), Singapura pada 2006. Pada Mei 2010, Agus meraih gelar Master of Public Administration pada John F. Kennedy School of Government, Harvard University, Massachusetts AS.Seperti halnya Pa SBY Sang Ayah.

Penghargaan yang pernah diterima Mayor Inf. Agus Harimurti antara lain, Satya Lencana Kesetiaan 8 Tahun, Satya Lencana Dharma Nusa, Satya Lencana Santi Dharma, Medali PBB, Medali Penghargaan dari Pemerintah dan Angkatan Bersenjata Libanon, Medali Kepeloporan  serta medali penghargaan dari Angkatan Bersenjata Amerika Serikat Distinguished Honor Graduate and Commandat’s List of the Maneuver Captain Career Course dari US Army Maneuver Center of Excellence dan The Order of Saint Maurice dari the US National Infantry Association.Atas sejumlah kapasitas dan kapabilitasnya itu,tak mengherankan jika akhirnya banyaknya permintaan berdatangan kepada sang “Panglima Perang “ ini untuk menjadi narasumber, instruktur dan pembicara di berbagai forum dan seminar dalam dan luar negeri.

Ketika menjadi Kepala Seksi 2/Operasi.Ia adalah tangan kanan komandan, yang merencanakan, mengatur dan memimpin langsung di lapangan, serta mengawasi jalannya sebuah operasi militer Dengan prinsip : “Think Like a man of action , and act like a man of thought”, Agus Yudhoyono terus mengembangkan segenap kemampuan dirinya.Bersama pasukan lintas udara ini, ia sukses menyelengarakan Latihan Geladi Lapang Pasukan Pemukul Reaksi Cepat TNI, di Kepulauan Natuna Riau, awal September Tahun 2012 yang baru lalu.


 Mayor Inf. Agus Harimurti Yudhoyono  foto :
justisianews.com 

Ketika tampil dimata Najwa Mayor Inf. Agus Yudhoyono dan menjawab pertanyaan Najwa Shihab bahwa Putra Mahkota Pa SBY sesungguhnya adalah orang berada disampingnya yang dijawab dengan tegas dan lugas Oleh Mas Agus bahwa " Saat ini sebagai Prajurit TNI hanya fokus pada tugas dan tanggung jawab profesinya, Dia tak pernah menduga sebelumnya bahwa dirinya nanti putra seorang Presiden karena yang Dia tahu sebelumnya dirinya hanyalah putra seorang Letnan Satu Perwira Angkatan Darat " kata beliau merendah.

Ketika dikejar oleh Najwa Shihab tentang Kehidupan keluarganya yang semua Politisi, Mayor Agus dengan tenang menjawab mengakui Walau Ayah Ibu dan adiknya Politisi baginya tak pernah dilibatkan dalam masaalah Politik, ketika berbicara dengan Sang Ayah sebagai atasan atau Panglima Tertinggi ABRI Mas Agus hanya fokus membicarakan masaalah tugas di kesatuannya sebagai bawahan, akan tetapi ketika keluarganya berbicara soal Politik Beliau diperintahkan Oleh Sang Ayah untuk meninggalkan tempat, sebagai anak sekaligus bawahan Dia Patuh pada Sang Ayah " katanya.

Terakhir Mayor Inf Agus Yudhoyono mengatakan bahwa "  Sebagai Prajurit ABRI, Beliau ingin merintis kariernya mulai dari bawah mulai ke hal hal yang kecil secara bertahap dan dilakukan dengan baik, dan lakukan sekarang Do it Now " katanya mengakhiri pembicaraannya di Mata Najwa."

Saya jadi teringat ketika Mas Agus diwawancarai oleh wartawan  dikawasan cikini Jakarta Pusat pada tanggal 24 Oktober 2012 yang dirilis oleh detikNews dan saya kutip, ketika ditanyakan " Sekarang anda dikenal sebagai Putra Pa SBY, Bagaimana anda menyikapi hal ini ? "

Jawaban Mas Agus " Memang tidak banyak yang mengetahui bagaimana perjalanan saya sampai dengan hari ini. Mungkin lebih banyak orang melihat saya saat ini (anak presiden), tetapi tentu sebenarnya saya mengikuti perjalanan karier orang tua dari bawah.

Saya tidak terlahir sebagai anak presiden, tetapi saya terlahir sebagai anak seorang perwira muda yang meniti kariernya dari bawah, dengan segala tantangan dan permasalahannya.

Saya rasa itu adalah hal yang indah karena saya banyak belajar dari pengalaman orang tua saya, itu juga membekali perjalanan hidup sejak saya menetapkan profesi sebagai prajurit di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
 
**


Dari Wikipedia dan berbagai sumber terpercaya ***


1 komentar: